tegangan disambungkan terminal 2-6, terminal 1-2 dikopel, dan terminal 4-6 juga dikopel
langsung.
Pengawatan kWh-meter tiga phasa dengan empat kawat .
L1, L2, L3 dan N memiliki tiga belitan arus dan tiga belitan tegangan.
- Jala-jala L1, terminal-1 ke belitan arus-1 terminal-3 ke beban, terminal 1-2 dikopel untuk suplai ke belitan tegangan-1.
- Jala-jala L2, terminal-4 ke belitan arus-2 terminal 6 langsung beban, terminal 4-5 dikopel untuk suplai ke belitan tegangan-2.
- Jala-jala L3, terminal-7 ke belitan arus-3 ke terminal 9 langsung beban, terminal 7-8 dikopel untuk suplai ke belitan tegangan-3.
- Terminal 10 dan 12, untuk penyambungan kawat netral N dan penyambungan dari ketiga belitan tegangan phasa 1, 2, dan 3.
Gbr. Pengawatan kWH-meter Tiga Phasa
Sebagai pengukur energi listrik kWhmeter mengukur daya pada interval waktu tertentu dalam
konversi waktu jam. Setiap kWh-meter memiliki angka konstanta jumlah putaran /kWh.
Cz = n / P
Cz : Konstanta jumlah putaran/kWh
n : Putaran
P : Daya listrik kW
Contoh:
kWh-meter satu phasa memiliki konstanta putaran 600 putaran/kWh dalam waktu
1 menit tercatat 33 putaran piringan. Hitunglah beban daya listrik!
Jawaban:
P = n / Cz = (60.33.1/h) / (600.1/kWh) = 33 kW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar